Bagi Anda yang mau menikah untuk memilih dan membeli model cincin yang pas untuk hari yang sangat bersejarah sepanjang perjalan hidup Anda. Apakah untuk pernikahan atau pun pertunangan…!? Cincin menjadi ‘pengikat’ yang sangat sakral dalam membina sebuah hubungan cinta kasih yang sangat serius terhadap orang yang Anda cintai.
Apa yang membedakan cincin pertunangan dengan cincin pernikahan…!? Cincin pertunangan biasanya dihiasi batu berharga sedangkan cincin pernikahan polos dengan grafir nama pasangan di sebelah dalam. Di Indonesia kelihatannya lebih umum cuma satu, setelah pertunangan dipakai di kiri dan dipindahkan ke kanan setelah pengesahan pernikahan (akad nikah atau upacara agama lainnya). Bentuknya sendiri yang melingkar tak berujung dianggap melambangkan keabadian, sedangkan lubang di tengahnya sebagai simbol keterbukaan.
Tradisi cincin kawin sudah berlangsung ribuan tahun lampau. Memang tak ada data pasti kapan cincin mulai digunakan untuk perkawinan. Tetapi, sejumlah literatur menyebutkan, pada zaman Romawi kuno banyak pasangan menggunakan lempeng besi sederhana sebagai tanda ikatan. Bentuknya yang melingkar sempurna tanpa memiliki ujung dan pangkal, diidentikkan sebagai aliran cinta yang abadi tanpa henti. Diyakini, lingkaran cincin sebagai simbol cinta abadi.
Di beberapa negara seperti Inggris, beberapa negara persemakmuran Inggris, Amerika Serikat, dan Brasil, cincin pernikahan dikenakan di jari manis tangan kiri [jari keempat dihitung dari jempol]. Sementara di banyak negara, cincin kawin dikenakan di jari manis tangan kanan. Negara tersebut adalah Norwegia, Argentina, Azeerbaijan, Bulgaria, Jerman, Polandia, atau Rusia.
Budaya Indonesia tak mewajibkan pemakaian cincin. Namun ketika kita hidup di negara lain, budayanya berbeda, karena orang akan melihat status seseorang dari pemakaian cincin. Jika memakainya di jari manis tangan kiri, maka orang tersebut masih tunangan. Sebaliknya, jika di jari manis tangan kanan, maka orang tersebut sudah menikah.
Dalam perkembangannya, bentuk dan desain model cincin kawin pun berevolusi. Mengiringi derasnya perkembangan dunia fashion, cincin kawin mengalami berbagai inovasi yang luar biasa. Pada masa kini, beragam cincin kawin tersedia dalam berbagai model dan bahan. Tapi, cincin kawin paling umum digunakan adalah menggunakan bahan dasar emas atau platinum. Emas ini muncul dalam beragam warna, seperti kuning, merah muda, atau putih seperti platinum. Sementara itu, kadar karat yang umum dipakai adalah emas 18 karat. Emas murni 24 karat kurang cocok dijadikan cincin kawin karena sifat logamnya lunak sehingga mudah berubah karena pemakaian sehari-hari. model cincin perak
Menurut keterangan yang disampaikan salah satu Senior Sales & Operation Manager Goldmart, Alexander, saat ini emas putih menjadi pilihan pasangan calon pengantin, meski kata dia, masih ada yang memilih kombinasi antara emas kuning dan putih. Pilihan lainnya adalah platinum berwarna kemilau putih keperakan bergaya klasik. Seperti halnya emas, nilai cincin ditentukan kadar campuran logam lainnya, seperti iridium dan rutenium.
Desain cincin saat ini simpel dan menurut desain keinginan konsumen. Lebih disukai oleh pasangan yang akan menikah cincin kawin berdesain simpel dengan emas putih dan desain polos karena praktis untuk pemakaian sehari-hari. Selain itu nampak manis, elegan, dan eksklusif. Khusus untuk jenis cincin yang dihiasi permata, hingga kini berlian yang melambangkan kemurnian dan keabadian cinta, masih menjadi yang terfavorit.
Dua batu permata pilihan lainnya adalah ruby merah yang melambangkan hati, serta safir biru yang melambangkan kesetiaan. Walau telah mengalami banyak perkembangan, model cincin kawin pada dasarnya terdiri dari tiga model utama, yakni cincin berbentuk lingkaran polos tanpa ornamen, cincin dengan hiasan satu atau beberapa permata, dan cincin yang dihiasi motif seperti sulur atau garis-garis. souvenir pernikahan
Tak hanya modelnya yang beragam, cincin kawin dewasa ini juga tersedia dalam berbagai jenis bahan dasar. Cincin kawin dari emas kuning yang sangat populer pada masa oma-opa atau papa-mama kita dulu, kini telah tergeser oleh emas putih. Kini, juga dapat membeli cincin yang terbuat dari logam titanium. Permata penghiasnya pun makin variatif. Mulai dari berlian asal Belgia yang indah, namun berharga tinggi, hingga kristal swarovski yang lebih ekonomis.
Dalam memilih model cincin kawin yang cocok, ada beberapa hal yang bisa dijadikan panduan :- Anggaran : Berapa anggarannya? Harga cincin kawin biasanya ditentukan oleh jenis bahan, kadar karat dan beratnya. Serta tambahan hiasan sepert berlian. Untuk cincin kawin berlian bersertifikat misalnya, harganya pasti lebih mahal ketimbang cincin biasa.
- Bahan : Ini tidak hanya berhubungan dengan bujet atau selera, dalam menentukan pilihan bahan, perlu juga dipertimbangkan aspek kesehatan. Apa alergi terhadap bahan- bahan tertentu.
- Ukuran : Jangan membeli cincin tanpa mencobanya. Cincin harus terasa nyaman dan melekat dengan pas di jari, jangan sampai kesempitan, kedodoran, atau warnanya tidak match dengan warna kulit.
- Model : Dalam memilih model, perlu diingat, berbeda dengan cincin lainnya, cincin kawin akan dipakai selamanya (idealnya). Jadi, pertimbangkan juga bentuknya, apa tidak mengganggu aktivitas, apakah desainnya akan bertahan lama dan tidak cepat ketinggalan zaman.
- Jaringan Purna Jual : Pilihlah toko perhiasan yang mempunyai jaringan toko yang luas.
- Reputasi : Toko emas tersebut harus memiliki reputasi dan track record yang baik.
Posting Komentar untuk "Model cincin kawin"